Dairy Farm International

Resiko-resiko keamanan makanan dan kekejaman terhadap binatang

Suatu penyelidikan yang mengejutkan menampilkan kotoran dan resiko-resiko keamanan makanan di rantai pasokan telur DFI

Apakah Anda berbelanja di Hero? Jika ya, Anda sebaiknya pertimbangkan kembali. Serangkaian penyelidikan yang mengejutkan mengungkap sesuatu yang DFI (pemilik dari Hero) sembunyikan: perusahaan tersebut terus menjual telur-telur dari peternakan yang kotor dan menggunakan kandang tersusun yang kejam dengan resiko keamanan makanan yang tinggi kepada para pelanggannya.

Serangkaian penyelidikan pada beberapa pemasok telur untuk DFI, menemukan kotoran hewan dan tanah kotor menempel di jeruji kandang-kandang dimana telur-telur diletakkan. Kotoran hewan menumpuk hanya beberapa inci dari telur-telur dan ayam-ayamnya. Induk ayam berdesakan dalam kandang-kandang tersusun yang sangat kecil dan kejam hampir di sepanjang hidupnya. Hal ini melanggar hukum di banyak negara lain di seluruh dunia. Bangkai ayam dibiarkan membusuk dekat ayam yang bertelur untuk konsumsi manusia.

Banyak retailer makanan terkenal telah berjanji hanya akan menjual telur-telur dari ayam tanpa kandang di wilayah Asia, termasuk diantaranya METRO, Tesco, Aldi, Costco dan banyak lagi — kecuali Hero. DFI dan Hero terus menjual telur-telur yang berasal dari peternakan-peternakan yang kotor dan menggunakan kandang tersusun yang kejam.

Sudah saatnya DFI dan Hero berhenti membahayakan keselamatan pelanggan dan berhenti mendukung kekejaman yang parah terhadap binatang ini. Sudah saatnya DFI and Hero untuk mengejar ketinggalan dengan teman-temannya dan berkomitmen untuk berubah ke menjual hanya telur-telur yang berasal dari ayam tanpa kandang di Indonesia dan seantero Asia.

Harap tandatangani petisi ini !

DFI dan Hero: Saya tidak akan berbelanja di toko-toko Anda manapun termasuk Hero, hingga Anda mengejar ketertinggalan dibanding perusahaan-perusahaan makanan terkenal lainnya dan berkomitmen untuk berhenti menggunakan telur-telur dari kandang-kandang yang kotor dan kejam. Sudah saatnya untuk DFI dan Hero untuk 100% tanpa kandang !

    Egg safety - Food safety risks

    Resiko-resiko Keamanan Makanan dari Telur-telur Berkandang

    Banyak sekali studi ilmiah yang telah menemukan bahwa peternakan-peternakan telur berkandang memiliki tingkat kontaminasi salmonella yang jauh lebih tinggi. Otoritas Keamanan Makanan Eropa telah melaksanakan studi terbesar yang pernah ada pada masalah ini, menganalisis data dari 5.000 peternakan. Hasilnya, ditemukan bahwa peternakan-peternakan telur berkandang 25 kali lebih mungkin terkontaminasi oleh strain-strain kunci salmonella. (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17)

    Ada banyak sekali alasan mengapa pengepakan ayam dalam kandang menyebabkan resiko-resiko keamanan makanan. Penelitian oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukkan tekanan karena terkurung dalam kandang membuat ayam-ayam lebih rentan terhadap penyakit. Kandang juga sulit untuk dibersihkan dan sulit melakukan proses disinfektan. Hal ini mengakibatkan pada “ semakin besarnya volume kontaminasi materi feses dan debu”. (18, 19, 20, 21, 22, 23)

    Telur-telur Berkandang adalah Kejam

    Seperti anjing dan kucing, ayam-ayam juga pintar, mereka individu-individu yang cerdas yang merasakan kenikmatan dan kesakitan. Menempatkan binatang pada hampir sepanjang hidupnya dalam kandang yang sangat sempit, dimana untuk berbalik pun sulit, adalah salah. (24)

    Kandang-kandang tersusun sangatlah kejam sehingga telah dilarang di banyak Negara di seluruh dunia. Setiap organisasi perlindungan binatang di seluruh dunia mengutuk penggunaan kandang tersusun sebagai kejam dan tidak manusiawi. (25, 26, 27)

    Berikut beberapa pernyataan dari organisasi-organisasi tersebut:

     

    WAP

    “[Pada peternakan-peternakan telur ayam bersusun] bahkan pada perilaku yang sederhana seperti kemampuan untuk mengepakkan sayap atau bertengger tidaklah mungkin. SPCA sangat prihatin atas kesejahteraan dari jutaan ayam-ayam ini.”

    SPCA Hongkong

    WAP

    “Kandang-kandang tersusun sangatlah tidak manusiawi; tempat itu tidak hanya sangat penuh sesak, namun juga tidak memungkinkan ayam petelur untuk bersarang dan mandi debu.. Industri makanan tersebut harus menggunakan telur-telur tanpa kandang sesegera mungkin sehingga Taiwan dapat mengikuti standar internasional untuk memastikan kesejahteraan binatang.”

    SPCA Taiwan

    Humane Society International

    “Adalah sangat tidak manusiawi untuk ayam-ayam —binatang-binatang yang cerdas, aktif— untuk dikurung dalam kandang yang sangat kecil dimana mereka sulit bergerak dalam hampir sepanjang hidupnya.”

    Humane Society International

    Organisasi-organisasi ini tidak berasosiasi dengan situs web ini.

    Battery Cage Photo 1 - Battery Cages

    Kandang-kandang Tersusun

    DFI dan Hero terus menjual telur-telur dari para pemasok yang mengurung ayam-ayam dalam kandang-kandang tersusun yang kejam dan kotor pada para pelanggannya

    Battery Cage Photo 2 - Dirty

    Kotor

    Pada pemasok-pemasok telur ke DFI dan Hero, ayam-ayam mati dibiarkan membusuk dalam kandang bersama ayam-ayam hidup

    Battery Cage Photo 3 - Animal Cruelty

    Kejam

    Setiap Induk ayam menghabiskan hampir seluruh hidupnya terkurung di kandang yang sangat kecil sehingga ia bahkan sulit untuk memutar badannya

    Unduhan dan Dokumentasi

    Equitas adalah suatu organisasi global non-profit yang berbasis di Inggris yang bekerja untuk perlindungan konsumen dan kesejahteraan binatang dalam rantai pemasok makanan di seluruh dunia.

    kutipan atas resiko-resiko keamanan makanan dan kekejaman pada binatang dari kandang-kandang tersusun:

    1: Van Hoorebeke S, Van Immerseel F, Schulz J, et al. 2010. Determination of the within and between flock prevalence and identification of risk factors for Salmonella infections in laying hen flocks housed in conventional and alternative systems. Preventive Veterinary Medicine 94(1-2):94-100.

    2: Snow LC, Davies RH, Christiansen KH, et al. 2010. Investigation of risk factors for Salmonella on commercial egg-laying farms in Great Britain, 2004-2005. Veterinary Record 166(19):579-86.

    3: 2010. Annual Report on Zoonoses in Denmark 2009. National Food Institute, Technical University of Denmark.

    4: Van Hoorebeke S, Van Immerseel F, De Vylder J et al. 2010. The age of production system and previous Salmonella infections on farm are risk factors for low-level Salmonella infections in laying hen flocks. Poultry Science 89:1315-1319.

    5: Huneau-Salaün A, Chemaly M, Le Bouquin S, et al. 2009. Risk factors for Salmonella enterica subsp. Enteric contamination in 5 French laying hen flocks at the end of the laying period. Preventative Veterinary Medicine 89:51-8.

    6: Green AR, Wesley I, Trampel DW, et al. 2009 Air quality and bird health status in three types of commercial egg layer houses. Journal of Applied Poultry Research 18:605-621.

    7: Schulz J, Luecking G, Dewulf J, Hartung J. 2009. Prevalence of Salmonella in German battery cages and alternative housing systems. 14th International congress of the International Society for Animal Hygiene: Sustainable animal husbandry : prevention is better than cure. pp. 699-702. http://www.safehouse-project.eu/vars/fichiers/pub_defaut/Schulz_Salmonella_ISAH%202009.ppt.

    8: Namata H, Méroc E, Aerts M, et al. 2008. Salmonella in Belgian laying hens: an identification of risk factors. Preventive Veterinary Medicine 83(3-4):323-36.

    9: Mahé A, Bougeard S, Huneau-Salaün A, et al. 2008. Bayesian estimation of flock-level sensitivity of detection of Salmonella spp. Enteritidis and Typhimurium according to the sampling procedure in French laying-hen houses. Preventive Veterinary Medicine 84(1-2):11-26.

    10: Pieskus J, et al. 2008. Salmonella incidence in broiler and laying hens with the different housing systems. Journal of Poultry Science 45:227-231.

    11: European Food Safety Authority. 2007. Report of the Task Force on Zoonoses Data Collection on the Analysis of the baseline study on the prevalence of Salmonella in holdings of laying hen flocks of Gallus gallus. The EFSA Journal 97. www.efsa.europa.eu/EFSA/efsa_locale-1178620753812_1178620761896.htm.

    12: Snow LC, Davies RH, Christiansen KH, et al. 2007. Survey of the prevalence of Salmonella species on commercial laying farms in the United Kingdom. The Veterinary Record 161(14):471-6.

    13: Methner U, Diller R, Reiche R, and Böhland K. 2006. [Occurence of salmonellae in laying hens in different housing systems and inferences for control]. Berliner und Münchener tierärztliche Wochenschrift 119(11-12):467-73.

    14: Much P, Österreicher E, Lassnig. H. 2007. Results of the EU-wide Baseline Study on the Prevalence of Salmonella spp. in Holdings of Laying Hens in Austria. Archiv für Lebensmittelhygiene 58:225-229.

    15: Stepien-Pysniak D. 2010. Occurrence of Gram-negative bacteria in hens’ eggs depending on their source and storage conditions. Polish Journal of Veterinary Sciences 13(3):507-13.

    16: Humane Society International, “An HSI Report: Food Safety and Cage Egg Production” (2010). HSI Reports: Farm Animal Protection. 3. http://animalstudiesrepository.org/hsi_reps_fap/3

    17: European Food Safety Authority. 2007. Report of the Task Force on Zoonoses Data Collection on the Analysis of the baseline study on the prevalence of Salmonella in holdings of laying hen flocks of Gallus gallus. The EFSA Journal 97. www.efsa.europa.eu/EFSA/efsa_locale-1178620753812_1178620761896.htm

    18: The Danish Veterinary and Food Administration. 2004. The national Salmonella control programme for the production of table eggs and broilers 1996-2002. Fødevare Rapport 6, March.

    19: Davies R and Breslin M. 2003. Observations on Salmonella contamination of commercial laying farms before and after cleaning and disinfection. The Veterinary Record 152(10):283-7.

    20: Methner U, Rabsch W, Reissbrodt R, and Williams PH. 2008. Effect of norepinephrine on colonisation and systemic spread of Salmonella enterica in infected animals: Role of catecholate siderophore precursors and degradation products. International Journal of Medical Microbiology 298(5-6):429-39.

    21: Bailey MT, Karaszewski JW, Lubach GR, Coe CL, and Lyte M. 1999. In vivo adaptation of attenuated Salmonella Typhimurium results in increased growth upon exposure to norepinephrine. Physiology and Behavior 67(3):359-64.

    22: Shini S, Kaiser P, Shini A, and Bryden WL. 2008. Biological response of chickens (Gallus gallus domesticus) induced by corticosterone and a bacterial endotoxin. Comparative Biochemistry and Physiology. Part B. 149(2):324-33.

    23: Rostagno MH. 2009. Can stress in farm animals increase food safety risk? Foodborne Pathogens and Disease 6(7):767-76.

    24: Marino, L. 2017. Thinking chickens: a review of cognition, emotion, and behavior in the domestic chicken. Animal Cognition 20(2): 127–147.

    25: “European_Union_Council_Directive_1999/74/EC.” Wikipedia: The Free Encyclopedia. Wikimedia Foundation, Inc. Web 03 August 2018, en.wikipedia.org/wiki/European_Union_Council_Directive_1999/74/EC

    26: “Farm Animal Confinement Bans.” American Society for the Prevention of Cruelty to Animals. Web. 03 August 2018, www.aspca.org/animal-protection/public-policy/farm-animal-confinement-bans

    27: World Organization for Animal Health, “Terrestrial Animal Health Code” (2017). www.rr-africa.oie.int/docspdf/en/Codes/en_csat-vol1.pdf